Perayaan Penuh Simbol dan Sarat Makna

Sumber informasi yang komprehensif tentang OCI telah lama dirancang dan direncanakan. Namun karena terbatasnya waktu, sulitnya akses ke narasumber utama (beberapa bahkan sudah lama wafat dan tidak meninggalkan catatan tertulis) dan tim yang belum pas, buku tentang pengabdian OCI baru bisa disusun kemudian diluncurkan pada 23 Juli 2025 lalu.

Ini boleh jadi semacam “felix culpa” alias kesalahan/keterlambatan yang membahagiakan. Karena momen peluncuran buku ini bertepatan dengan pengabdian OCI yang memasuki tahun ke 75 sekaligus ulang tahun Bapak Kardinal sebagai Uskup OCI yang ke 75.

Maka pada Rabu yang cerah, bertempat di Kapel Bunda Maria Fatima, Mabes TNI Cilangkap, 23 Juli 2025, diadakan Misa Syukur untuk memperingati haru ulang tahun Bapak Kardinal sekaligus peluncuran buku dan websdite keuskupantnidanpolri.or.id.

Di momen bersejarah ini Bapak Kardinal mengajak Ketua Panitia Laksamana Muda TNI (Purn.) A.R. Agus Santoso, S.T., C.Fr.A., CHRMP untuk menekan tombol di layar LED menandai peluncuran buku tersebut.

75 tahun dimaknai sebagai usia yang cukup untuk mencapai kebijaksanaan (begawanship) dan menjadi pencerah yang sarat pengalaman. Selain sebagai simbol kematangan, angka 75 ini hanya selisih empat tahun saja dari usia republik ini. Itu berarti kiprah dan pengabdian OCI sudah setua dan selama usia kemerdekaan Indonesia. Para pahlawan Katolik tercatat dalam buku sejarah dan diabadikan di berbagai tempat, apakah itu nama jalan, gedung, alutsista hingga sekolah dan berbagai lembaga. Mereka adalah Soegijapranata, Slamet Riyadi, Adisucipto, Yos Sudarso dan KS Tubun.

Simbol dan makna lain yang bisa “dibaca” pada perayaan ini adalah kehadiran Bapak Purnomo Yusgiantoro. Beliau adalah tokoh Katolik yang mengabdi pada negara selama delapan periode kepresidenan dengan mengemban tanggungjawab yang berbeda-beda, mulai dari Sekjen OPEC, Wakil Gubernur Lemhanas, Menteri ESDM, Menteri Pertahanan hingga anggota Wantimpres di masa kepemimpinan Presiden Prabowo saat ini. Betapa umat Katolik, sekalipun jumlahnya sedikit, mampu memberi kontribusi bagi berlangsungnya kehidupan berbangsa dan bernegara.

Simbol yang juga penuh makna pada acara ini adalah kehadiran delapan Pastor Organik OCI. Kedelapan imam ini merupakan buah dari upaya serta jerih payah banyak pihak untuk menghadirkan Gereja dalam tugas dan tanggung jawab para anggota TNI dan Polri mengemban tugas negara. Dengan menjadi tentara dan polisi aktif, para imam ini mampu merasakan dan mengalami secara langsung pergumulan hidup para prajurit dan bhayangkara RI.

Walau merupakan hasil dari kerja keras dan acaranya berlangsung meriah, tentunya ini tidak bisa dianggap sebagai puncajk pencapaian OCI di tahun ini. Puncak pencapaian adalah ketika Kasih Allah makin dirasakan oleh seluruh umat Katolik di lingkungan TNI dan Polri serta umat makin membuka diri untuk selalu mengamini perutusan mereka sebagai garam dan terang.

Salam sehat berlimpah berkat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top